Humor Sekolah
HAMIL
Pak Guru sedang memberikan pelajaran bahasa di sebuah SD kelas 1.
Guru: "Hary, coba buatlah kalimat yang menggunakan kata 'turun'!"
Hary: "Petugas pemadam kebakaran itu turun menggunakan tangga dengan hamil."
Guru: "Hary, kalimat apa itu? Apa kau tahu artinya 'hamil'?"
Hary: "Ya, Pak. Saya tahu. Hamil artinya membawa seorang bayi kecil."
GIGI TERAKHIR
Di dalam pelajaran Biologi, seorang guru SMU bertanya kepada murid-muridnya.
"Gigi yang kita peroleh paling akhir dinamakan gigi apa, anak-anak?" tanya sang guru.
Seorang murid menjawab dengan lantang, "Gigi palsu!"
PEMBAGIAN
Ibu Guru: "Anak-anak, hari ini Ibu akan mengajar tentang 'pembagian'."
Sambil menulis di papan 1 kg:20= ...
Sambil menulis di papan 1 kg:20= ...
Ibu Guru: "Sudah jelas bukan. Nah, Rahmat, jika
sekilo beras dibagi untuk dua puluh orang berapa bagian yang didapat
masing-masing orang?"
Rahmat yang sedari tadi hanya menjahili
teman-temannya dan ketawa-ketiwi, seketika itu juga keringat dingin
keluar dari sekujur tubuhnya. Dengan sangat ketakutan dia menjawab,
"Semangkuk bubur, Bu Guru."
SIAPA NAMAKU!
Seorang murid
belajar semalaman untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian pelajaran
biologi. Keesokan harinya, ketika memasuki ruang kelas, ia melihat 10
meja dengan 10 macam burung di atasnya. Setiap sangkar burung ditutupi
sehelai kain dan hanya kaki burung-burung itu saja yang terlihat. Guru
mengatakan bahwa ujian yang dilakukan adalah menentukan nama, habitat,
dan spesies burung-burung yang ada dengan melihat kakinya.
Murid itu pun mulai memerhatikan kaki burung-burung
tersebut tetapi semuanya tampak sama di matanya. Semakin ia mencoba
mencari tahu, semakin pikirannya buyar. Akhirnya, ia mendatangi meja
sang guru dan berkata, "Ujian macam apa ini?" Bagaimana seseorang bisa
menentukan jenis burung hanya dengan melihat kakinya? Dengan perasaan
jengkel, murid itu keluar kelas. Sang guru kaget.
Guru itu adalah guru baru dan ia belum bisa
mengingat nama dari setiap murid. Maka ia pun memanggil murid yang
keluar tersebut dan bertanya, "Siapa namamu!" Murid yang sangat marah
itu kemudian menarik celana panjangnya, dan memperlihatkan kakinya
sambil berkata, "Lihatlah kakiku, perkirakanlah siapa namaku!"
JANGAN MAIN LAGI DENGANNYA
"Sayang, Mama
tidak mau lagi mendengarkan kamu mengucapkan kata-kata tidak sopan
seperti itu!" kata seorang ibu ketika mendengar anaknya yang masih SD
mengucapkan "jalang" dan "binatang" berkali-kali.
"Tapi, Ma, Chairil Anwar juga mengucapkannya," kata si anak.
"Kalau begitu, kamu tidak boleh main sama dia lagi!"
PENGENALAN UNIVERSITAS
Saat itu Joni sedang mengenalkan universitasnya pada anak-anak kelas III SMA yang akan lulus.
Joni: "Sekolah kami luasnya hampir sekota
Yogyakarta. Tiap ruangan ber-AC. Di tengah-tengahnya ada taman yang
luas dengan air terjun setinggi 5 meter dan sungai bening yang
mengalir..."
Anak-anak kelas III: "Wah... hebat..."
Joni: "Eit,... belum lagi gedung kampusnya tingkat 10 dan menggunakan lift serta guru-gurunya ilmuwan dari Amerika."
Anak-anak kelas III: "Wah, hebat sekali, kami mau masuk sekolah Anda. Di mana letak sekolah itu?"
Joni: "Masih dalam rencana..."
GURU KREATIF
Pak Arifin,
seorang guru SD yang kreatif namun pelupa, suatu saat mendongeng pada
murid-muridnya. "Anak-anak... Pada suatu hari di sebuah hutan, ada
pemuda yang suka berburu. Ia bernama Malin Kundang..." Seorang muridnya
yang kritis, tahu kalau Pak Arifin keliru, sehingga ia menyela, "Maaf,
Pak... Pemburu itu kan mestinya ..."
"Ssssttt... Jangan memotong dulu... Kalau mau
bertanya nanti saja..." potong Pak Arifin. "Nah, saya teruskan ya...
Suatu hari si Malin Kundang sedang berburu, dan di tengah hutan ada
suatu telaga. Nah, di tengah telaga itu dia melihat tujuh bidadari dari
balik sebuah pohon besar."
Sementara murid-muridnya mulai senyam-senyum,
sadarlah Pak Arifin bahwa ia keliru. Tapi ia terlalu gengsi untuk
mengakui kesalahannya. Setelah berpikir sejenak, ia pun mendapat ide
cemerlang...
"Namun kemudian salah seorang bidadari terkejut
melihatnya dan berseru: Hei Malin Kundang, ngapain kamu di situ?
Seharusnya kan Jaka Tarub yang ngintip kami di situ..."
KIRIM SURAT IZIN
Pardi sering tidak masuk sekolah tanpa alasan dan kabar yang jelas. Suatu hari dia dimarahi oleh gurunya.
Guru: "Pardi, kalau kamu tidak masuk sekolah karena sakit atau ada urusan lain, kamu kan bisa kirim surat!"
Pardi: "Dulu Pardi pernah kirim surat tapi tidak pernah dibalas, jadi malas untuk buat surat lagi..."
JANJI BERTEMU
Seorang guru
tertidur di sepanjang kelas, ketika terbangun ia menyuruh
murid-muridnya bubar. "Tadi Pak Guru sudah berjanji dengan Pangeran
Charles untuk bertemu di dunia mimpi," demikian alasan sang guru kepada
murid-muridnya. Keesokan harinya, ternyata ada seorang murid tertidur
di kelas itu. Pak guru membangunkannya dengan pukulan tongkat dan
membentak, "Berani-beraninya kamu tidur di kelas!"
"Saya juga punya janji untuk bertemu dengan Pangeran Charles, Pak Guru," jawab murid itu.
"Oke, kalau begitu apa yang dikatakan Pangeran Charles kepadamu?" selidik Pak Guru.
"Dia bilang, 'Aku tidak bertemu dengan gurumu kemarin'," jawab murid itu dengan kalem
HASIL PRAKARYA
Pada waktu pelajaran prakarya tiba, Rini menyerahkan hasil prakaryanya kepada Pak Guru.
"Pak, ini hasil prakarya saya. Saya membuat rumah-rumahan, Pak."
"Kok hanya selembar triplek begini? Mana rumahnya?" tanya Pak Guru
"Sudah digusur, Pak. Jadi yang saya serahkan pada Pak Guru ya sebidang tanahnya saja."
"Kok hanya selembar triplek begini? Mana rumahnya?" tanya Pak Guru
"Sudah digusur, Pak. Jadi yang saya serahkan pada Pak Guru ya sebidang tanahnya saja."
SUDAH TAHU
Ada anak baru (AB) dan anak lama (AL) sedang mengobrol saat pelajaran Fisika.
AL: "Eh, kamu anak baru ya?"
AB: "Iya."
AL: "Hati-hati sama guru Fisika, lho. Kalau salah sedikit bisa dimarahi habis-habisan."
AB: "Ooh... itu aku sudah tahu."
AL: "Iya, gurunya jelek dan nyebelin!"
AB: "Ooh... kalau itu sih aku juga sudah tahu."
AL: "Pokoknya nanti kalau dia pulang kita kerjain yuk! Eh, omong-omong kok kamu dari tadi bilang kalau sudah tahu sih?"
AB: "Aku kan anaknya."
AL: "!!"
AB: "Iya."
AL: "Hati-hati sama guru Fisika, lho. Kalau salah sedikit bisa dimarahi habis-habisan."
AB: "Ooh... itu aku sudah tahu."
AL: "Iya, gurunya jelek dan nyebelin!"
AB: "Ooh... kalau itu sih aku juga sudah tahu."
AL: "Pokoknya nanti kalau dia pulang kita kerjain yuk! Eh, omong-omong kok kamu dari tadi bilang kalau sudah tahu sih?"
AB: "Aku kan anaknya."
AL: "!!"
NAMA IBUKOTA NEGARA
Suatu pagi
saat pelajaran geografi di kelas XII IPS. Seorang guru bertanya kepada
muridnya satu per satu tentang nama ibukota negara.
Guru: "Parlin, coba sebutkan ibukota negara Inggris!"
Parlin: "London, Pak!"
Guru: "Bagus, coba kamu Arief, sebutkan ibukota Malaysia!"
Arief: "Pasti Kuala Lumpur, Pak!"
Guru: "Bagus, dan sekarang kamu Ratih, coba sebutkan ibukota Peru!"
Ratih: "Lima, Pak!"
Guru: "Bagus, sekarang kamu sebutkan satu per satu."
Ratih: @#$#@!!
Parlin: "London, Pak!"
Guru: "Bagus, coba kamu Arief, sebutkan ibukota Malaysia!"
Arief: "Pasti Kuala Lumpur, Pak!"
Guru: "Bagus, dan sekarang kamu Ratih, coba sebutkan ibukota Peru!"
Ratih: "Lima, Pak!"
Guru: "Bagus, sekarang kamu sebutkan satu per satu."
Ratih: @#$#@!!
OKSIGEN
Seorang guru
biologi tengah menerangkan tentang penemuan kepada para muridnya.
"Oksigen ditemukan oleh dua ilmuwan yaitu Priestley dan Scheele pada
tahun 1774", demikian kata sang guru. Tiba-tiba seorang murid langsung
mengacungkan tangannya dan berkata, "Saya mau tanya, Pak."
"Ya, Tono." jawab gurunya.
"Kalau oksigen baru ditemukan pada tahun 1774, lalu sebelumnya apa yang dihirup manusia, terutama Adam dan Hawa?"
Guru: ?????
NILAI
Ibu: "Bagaimana ulangan matematikamu hari ini, Nak?"
Anak: "Dari lima soal, Anto cuma salah satu."
Ibu: "Wah, hebat dong anak Ibu! Pasti nilaimu bagus!"
Anak: "Tidak juga sih, Bu. Yang empat puluh sembilan lagi lupa Anto kerjakan."
Anak: "Dari lima soal, Anto cuma salah satu."
Ibu: "Wah, hebat dong anak Ibu! Pasti nilaimu bagus!"
Anak: "Tidak juga sih, Bu. Yang empat puluh sembilan lagi lupa Anto kerjakan."